Kamis, 10 Februari 2011

PEMBENIHAN TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima) DI BALAI BUDIDAYA LAUT LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT

ABSTRAK
Balai Budidaya Laut Lombok merupakan salah satu tempat yang menjadikan pembenihan tiram mutiara sebagai salah satu kegiatan pokok karena perairannya merupakan salah satu habitat alami tiram mutiara. Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya praktek lapangan pembenihan tiram mutiara di lokasi tersebut. Kegiatan bertujuan agar mahasiswa mampu memperoleh keahlian, pengetahuan tentang pembenihan tiram mutiara serta mampu memecahkan permasalahan yang ada saat itu. Praktek lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 03 Juli sampai dengan tanggal 20 Agustus 2008. Kegiatan yang dilakukan meliputi 3 pendekatan yaitu mengikuti secara langsung, wawancara dan studi literatur mengenai kegiatan pembenihan tiram mutiara. Hasil pengamatan menunjukan bahwa pada 13 ekor induk tiram mutiara dengan ukuran panjang engsel induk yang disampling berkisar antara 12 – 15,1 cm dengan tinggi normal antara 15,7 – 21,3 cm menghasilkan larva dengan Survival Rate (SR) yang terus menurun di setiap perkembangan fase larvanya yaitu dari D-Shape dengan SR 95,8% sebanyak 19.542.000 ekor hingga spat 1,74% sebanyak 354.375 ekor. D-shape dan umbo 3 merupakan stadia krisis larva. Data diolah secara deskriptif melalui metode sampling. Dengan demikian praktek lapangan ini mampu memberikan pengetahuan baik teknis maupun non teknis kepada mahasiswa mengenai pembenihan tiram mutiara.

Key words : Tiram mutiara, Survival Rate, Larva

Sumber : Laporan PKL Astriwana dan Bayu Prasetya Wibowo, BDP - IPB (2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar