Waktu menunjukan pukul 05.40 pagi, saya tiba di bandara internasional Schipol Belanda. Petugas imigrasinya cukup ramah, dia bertanya tentang tujuan kedatangan saya sampai universitas dan jurusan yang akan saya ambil untuk studi. Cukup lancar terlebih lagi dengan sedikit senyuman di wajahnya, itu jelas membuatku sedikit tenang.
Sebagai informasi, ini pertama kalinya saya berpergian ke luar negeri. Negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand saja belum pernah saya injak tetapi thank you Allah memberikan saya kesempatan menginjakan kaki di negeri kincir angin ini.
Di sini saya sedang melanjutkan studi untuk program master biologi tepatnya di Radboud University Nijmegen. Salah satu universitas ternama di Belanda. Nijmegen adalah kota kecil di Belanda tidak seperti Amsterdam yang katanya ramai, di sini lebih sunyi namun bagiku ini tetap saja kota besar dengan peninggalan bangunan kuno yang masih terjaga. Jelas saja karena Nijmegen merupakan kota tertua di Belanda.
Dari Schipol ke Nijmegen hanya memakan waktu kurang lebih 1,5jam via kereta api. Kereta api di sini sangat nyaman. Keretanya bertingkat dan dalam kondisi baik maksudnya tempat duduknya saling berhadapan dan empuk. Saya pikir ini adalah ruangan kelas VIP tetapi ternayata itu adalah kelas biasa atau yang di Indonesia dikenal dengan kelas Ekonomi.
Saat saya tiba di kota Nijmegen, saya disambut oleh hujan rintik-rintik. Jadilah saya ke sana - kemari dengan barang yang cukup merepotkan ditambah udara dingin yang melanda. Namun, saya cukup beruntung karena saya dijemput oleh teman ayah saya bernama Pak Anema. Beliau seorang kebangsaan Belanda yang cukup lama tinggal di Indonesia (lebih dari 10 tahun) sehingga beliau paham betul bahasa Indonesia (hehe.. beruntung kan). Beliau juga meminjamkan saya sebuah jaket hujan, jadilah hari itu saya mondar - mandir bersama beliau untuk mengurus administrasi di kampus dan di asrama.
(Poto selfie bersama Pak Anema)
1. Di sini sangat disiplin tentang waktu. " Kalau kamu ada kuliah jam 08.10, kamu harus datang pada jam itu. Jangan dilebihkan jadi jam 08.15. Ingat ya!"
2. Hati-hati kalau menyebrang, di sini ada jalur untuk mobil, sepeda dan pejalan kaki. "Kalau jalan kaki ya gunakan jalur untuk pejalan kaki, kalau naik sepeda kamu harus di jalur sepeda. Patuhi rambu lalu lintas! Kalau merah kamu berhenti, kalau hijau baru kamu jalan".
Sip... Oke pak, terimakasih. Itulah pengalaman pertama saya di negara kincir angin :)
Salam untuk pak Anema....hoho, i like his advice. tuh nya, dengerin pak Anema.
BalasHapusSipp.. ntar qsalamin deh :)
BalasHapus