Jumat, 19 September 2014

Hari Pertama di Kampus Hijau

Bismillah... Tarik napas..

Hari pertama masuk kelas, dag dig dug lah pastinya jantung ini. Berapa banyak ya mahasiswanya? Dari negara mana saja mereka? Adakah teman asal Indonesia? ada yang muslim tidak ya? Wah seperti apa metode belajarnya? de el el.

Well, saat itu sudah tidak terhitung lagi berapa banyak pertanyaan yang hinggap di kepala saya. Yah maklum akhirnya saya merasakan juga namanya belajar dalam ruang belajar internasional, tidak tanggung - tanggung dengan bidang yang bukan dasar keilmuan saya yakni "Biologi dengan spesialisasi Manajemen Air dan Lingkungan" karena dasar keilmuan saya adalah perikanan (Gak jauh lah ya, menyemangati diri). 

Benar saja ketika menginjakan kaki pertama kali di kelas, jantung ini terus saja berdegup kencang padahal tidak sedang dikejar hutang ataupun makhluk gaib :)
Yah mungkin karena banyak bule eh orang asing di kelas. Hari pertama, kami (mahasiswa baru) diberi pengarahan oleh 2 orang dosen yang belakangan saya tahu bernama Prof. Hans De Kroon dan Prof. Jan Hendriks. Kedua bapak tersebut juga didampingi oleh seorang penasihat alias konselor (ibunya para mahasiswa) yang bernama Dr. Conny Mooren. Mereka pun memulai pengantar kelas Biologi dengan memperkenalkan bidang keilmuan dan jenis riset yang dapat dilakukan oleh mahasiswa jurusan Biologi. Cakupan keilmuan untuk jurusan ini cukup beragam namun saya tidak akan membahasnya di sini.

Kali ini saya hanya ingin berbagi tentang pengalaman saya hari itu, karena menurut saya ini adalah hal tidak penting yang cukup berkesan dalam hidup saya (hehe...).
Saat itu semua orang cukup tertarik untuk menghadiri pertemuan kelas pertama kami tidak terkecuali saya. Jelas saja, saya tiba 15 menit sebelum jadwal dimulai tetapi kelas sudah hampir penuh. Walhasil saya harus mencari-cari tempat duduk mana yang masih tersedia dan jadilah saya duduk di ujung baris ke dua dari lima baris di ruangan. Syukurlah (sambil mengelus dada).

Teman pertama yang saya kenal bernama Mandy. Dia perempuan berkebangsaan asli Belanda yang juga mendapat gelar kesarjanaannya di universitas ini (Radboud University). Kebetulan Mandy duduk disebelah saya dan jadilah kami berkenalan walau sebenarnya saya juga lupa siapa diantara kami yang pertama kali mengajak berkenalan. Mandy cukup ramah dan banyak memberi saya penjelasan tentang kampus yang tentunya dijelaskan juga oleh para dosen di depan kelas (ketahuan bahasa Inggris saya kurang bagus jadi banyak nanya lagi ke teman di sebelah,hehe..)

Saya semakin terkesan dengan mahasiswa di kelas saya karena ternyata kami berasal dari banyak negara seperti Jerman, Italia, Spanyol, Bulgaria, Rusia, Amerika, Brazil, China, Belanda (Yaiyalah tuan rumah) dan Indonesia yang pastinya negara saya.

Beberapa pertanyaan di atas pun bisa saya jawab. Jadi saya adalah satu-satunya orang Indonesia di Kelas saya hari itu tapi saya juga punya teman Indonesia di jurusan lain yang masih satu fakultas yaitu Medical Biology (masih sepupuan dengan jurusan saya) karena kelas perkenalan digabung jadi saya bisa bertemu Niha teman Indonesia saya itu. Hari itu, kelas digabung tetapi hanya untuk perkenalan saja. Jadi saya dan Niha bisa sekelas namun tidak di hari - hari berikutnya (hiks). 

Kala itu, suasana semakin hangat (dalam artian sebenarnya) karena matahari bersinar cukup cerah menembus dinding kelas. Tidak perlu heran, itu karena dinding kelas kami terbuat dari bahan kaca transparan sehingga memungkinkan cahaya masuk. Dinding kelas (alias kaca) juga dilapisi semacam layar proyektor (LCD) yang bisa dinaikan atau diturunkan sesuai kebutuhan. Jadi, intinya bila cahaya bersinar sangat terik maka layar akan diturunkan tapi kalau mendung atau cuaca tidak begitu cerah maka layar bisa dinaikkan secara otomatis tentunya. Nah ini membuat saya cukup terkesan. Bukan karena teknologinya karena kalau dipikir teknologi yang mereka gunakan biasa saja hanya tombol ON dan OFF untuk layar semacam LCD (ukuran raksasa sih) tetapi karena ide kreatifnya yang memanfaatkan kaca untuk penerang ruangan sekaligus menikmati pemandangan luar nan hijau.

Nah jadilah hari itu sebagai hari pertama saya menjadi mahasiswa magister di kampus hijau. Saya sebut kampus hijau karena kampus ini memiliki banyak taman dengan padang rumput yang luas (semacam rumput gajah ya). Lingkungannya rindang dan segar jadi tidak heran kalau banyak mahasiswa menghabiskan waktu istirahatnya di taman atau bahkan hanya duduk-duduk di atas rerumputan :) 

Disamping itu, saya juga memiliki pengalaman yang cukup membuat wajah saya memerah (malu). Suatu saat masih di hari yang sama saya ingin ke toilet dan jadilah saya mencari-cari tanda atau tulisan toilet yang untungnya tak butuh waktu lama untuk saya temukan. Saat itu, saya cukup terburu-buru dan langsung menarik gagang pintu untuk dibuka namun entah kenapa pintu tidak juga terbuka. Saya tak hilang akal, saya makin menariknya dengan sekuat tenaga namun tidak juga terbuka. Lalu datanglah seorang kulit putih (dalam artian sebenarnya bukannya rasis ya) yang belakangan saya tahu adalah teman sekelas saya memberikan petunjuk untuk mendorong pintu tersebut. Ya benar saja, pintu dengan mudah terbuka (hahaha karena itu sih  malu banget). Saya juga masih kikuk ketika harus minum dari keran di wastafel seakan tidak percaya kebersihan air nya. Yah maklum, air kamar mandi di daerah saya mana ada yang langsung diminum. Maka dari itu sebelum minum saya tak lupa membaca basmallah sambil berdoa semoga airnya adalah air yang menyehatkan (aamiin).

Terus terang saya cukup takjup dengan desain bangunan fakultas saya, tidak hanya moderen tetapi juga artistik. Bangunan tidak hanya berbentuk persegi atau kotak tetapi banyak ornamen sudutnya seperti sarang lebah. Tangga - tangga juga dibuat transparan sehingga jika saya menaiki tangga maka saya dapat melihat keadaan dibawah. Hmm.. sebenarnya ini membuat saya agak khawatir karena takut dengan ketinggian. Namun itu hanya kekhawatiran berlebihan karena tangga dibuat sangat aman dengan jarak anak tangga yang cukup dekat satu sama lain bahkan dengan pegangan disepanjang tangga jadi sebenarnya tidak perlu khawatir (ada - ada aja). Well.. maklumlah masih penyesuaian.

Begitulah cerita pertama saya di hari pertama di kampus hijau. Bismillah semoga hari - hari berikutnya menjadi hari yang lebih menyenangkan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar