Selasa, 17 Maret 2015

Rotterdam Di Sini Noni Berlabuh

Hai Noni, kemarin gue ke Rotterdam donk :)
Ini salah satu kota di Belanda yang pingin banget gue kunjungin. Kenapa Rotterdam? kota ini identik sebagai kota pelabuhan setidaknya itulah yang gue tahu. Yap benar aja waktu ke sana emang nuansa pelabuhannya kerasa banget sekalipun gue gak benar-benar menginjakan kaki di pelabuhan Rotterdam. 

Sejak pertama kali tiba di Rotterdam Central Station, gue udah disuguhkan dengan nuansa maritim karena menurut imajinasiku stasiunnya itu berbentuk anjungan kapal. Coba deh lihat gambar berikut :


Rotterdam Central Station

Setelah dari sana, gue langsung menuju ke pusat kota alias "centrum". Nah di tengah centrum juga ada nuansa pelabuhannya lho. Buat gue, area berikut ini terlihat semacam konstruksi alat berat yang biasa ada di pelabuhan tapi menariknya di sini digunakan sebagai tempat santai atau semacam tempat istirahat. Lihat aja deretan bangku-bangku di sekitarnya.


Centrum dengan Nuansa Pelabuhan

Setelah itu barulah gue mengunjungi museum maritim yang makin membuka wawasan gue tentang dunia pelayaran. Wuihh Non, gue suka banget dengan desain interior museumnya terlebih lagi dengan cara mereka mengedukasi pengunjung tentang dunia maritim di Belanda. It's so cool :)



Maritim Museum (outdoor)

Nah gambar diatas benar-benar seperti pelabuhan bukan! Tapi itu bukan pelabuhan asli karena kapal - kapal yang berlabuh disana tidak akan berlayar lagi. Itu diperuntukan bagi para pengunjung yang datang. Jadi pengunjung bisa merasakan atmosfer pelabuhan kota Rotterdam di masa lalu sekaligus mengetahui seluk beluk perkapalannya. Beberapa kapal yang diperlihatkan adalah jenis-jenis kapal tahun 1950an dan tentunya tidak digunakan lagi di masa sekarang sekalipun bentuk dasar kapal masih ada juga yang tetap dipertahankan. Misalnya bentuk dasar kapal yang berlayar di sungai dan di laut, itu akan berbeda. Oh ya Non sebagai informasi, banyak juga sungai di Belanda  yang cukup besar dan dalam bahkan digunakan untuk transportasi bahan-bahan kebutuhan rumah tangga. Jadi asal tau aja ya Non.. Rotterdam memang pusat maritimnya Belanda.


Rotterdam City

Hal menarik lainnya, pengunjung juga diberi kesempatan untuk masuk di beberapa kapal tersebut. Nah kesempatan pertama gue menginjakan kaki di kapal Belanda yang bernama ANNIGJE ROTTERDAM. Ini jenis kapal pengangkut kayu yang juga sekaligus dijadikan tempat tinggal oleh sang pemilik kapal dan keluarganya. Keluarga itu konon katanya gak punya lahan dan tempat tinggal di daratan. Jadi mereka hidup dan berdagang dengan kapalnya ini. So.. bisa diasumsikan bahwa keluarga sang pemilik kapal termasuk golongan ekonomi lemah, setidaknya itu info yang gue peroleh langsung dari pemandu museumnya. 



Bagian dalam ANNIGJE


Gue di Anjungan ANNIGJE

Setelah berkeliling di luar, gue makin takjub dengan bagian dalam museum. Buat gue meseum ini benar-benar memuaskan mata pengungjung. Desain interiornya dibuat semacam berada di dalam kapal. Tentu tau dong kalau Noni suka berlayar atau pernah berlayar, pasti tau dalam kapal tuh kayak apa?Yap benar banget, susunannya dibuat bertingkat bagaikan "dek". Di sana ada dek 1, 2 dan 3. Ada pula ruang kontrol yang semacam ruang kapten saat memantau pelayaran. Belum lagi interior dek 3 yang menampilkan suasana restoran ala-ala kapal pesiar. Wah kerenlah.. eits eits tapi ya Non, bukan hanya mata yang dimanjakan.. sang pemikir alias si otak juga lho karena museum ini juga dengan apik menampilkan miniatur kapal - kapal tempo dulu beserta peta pelayarannya. Alhamdulillahnya lagi.. berbagai informasi juga ditulis dalam bahasa Inggris jadi masyarakat internasional bisa ikut menikmati museum ini. Seru kan :)




Maritim Museum (indoor)


Peta Pelayaran Tahun 1619

Nah itu dulu ceritaku.. to be continued ya Non..

"Laut memang penuh cerita, misterinya tidak hanya tersimpan di dasar tapi juga di permukaannya"


Note : Siapa Noni? = gue mulai rada-2 mmm., jadi gue mulai berbicara sendiri melalui note-note gue dan akhirnya gue putuskan memberinya nama "Noni" (inspirasinya juga dari Noni-noni Belanda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar